Jumat, 01 April 2011

atom neils bohr

Model atom neils bohr..


Berdasarkan fakta bahwa spectrum atom berupa spectrum garis , niels bohr menyimpulkan bhawa hukum-hukum fisika klasik tidak cukup untuk menjelaskan semu sifat-sifat atom. Niels Bohr menerapkan gagasan Max Planck tentang kuantitasi energy untuk menjelaskan spectrum atom. Pada thun 1913 , Niels Bohr berhasil menjelaskan spectrum gas atom hydrogen dengan postulat-postulat sebagai berikut:
  1. Electron dalam atom hanya dapat beredar pada lintasan dengan tingkat energy tertentu.
  2. Pada lintasan yang diijinkan, electron tidak memancarkan atau menyerap energy
  3. Perpindahan electron dari satu tingkat energy ketingkat energy yang lain disertai penyerapan atau pelepasan sejumlah energy.
Model atom hydrogen menurut Niels Bohr.
Berdasarkan postulat-postulat diatas Niels Bohr Merumuskan tingkat – tingkat energy dari atom hydrogen sebagai berikut:
En=RH 1n²
Dengan RH= 2,18 ×10-18
N = bilangan bulat denagn nilai 1,2 dan seterusnya yang disebut bilangan kuantum.
Setiap nilai N nenyatakan suatu orbit berbentuk lingkaran dengan jari-jari tertentu. Energy electron pada lintasan ke 1 hingga ke 4 sesuai persamaan di atas adalah sebagai berikut.
E1 = -RH =-2,18 ×10-18 j
E2= -RH 14 =-0,545×10-18 j
E3=- RH 19 =-0.242×10-18 j
E4= -RH 116 =-0,136×10-18 j

Energy electron bertanda negative pada setiap nilai n. Jika electron berada pada lintasan dengan nilai n=1, yaitu lintasan yang paling dekat dengan inti atom, maka electron mempunyai energy paling negative yang berarti paling stabil. Keadaan seperti itu disebut keadaan dasar (ground state). Energy electron akan semakin tinggi untuk n yang semakin besar. Untuk n =, maka energy electron sama dengan nol yang berarti bahwa electron sudah lepas dengan intinya.
Menurut Niels Bohr electron dapat meloncat(bukan berpindah secara perlahan-lahan) adari suatu lintasan kelintasan lainnya dengan menyerap atau memancarkan sejumlah energy, yatu selisih dari tingkat energy akhir ke tingkat energy awal.
E=Ef- Ei
Dengan Ef = tingkat energy akhir
Ei= tingkat energy awal.
Jika Ef >Ei yaitu perpindahan dari tingkat energy yang lebih rendah ketingkat energy yang lebih tinggi maka E akan bertanda positif, yang artinya bahwa energy diserap. Sebaliknya jika Ef <Ei maka E akan bertanda negative yang berarti proses tersebut disertai pemancaran energy.
Perpindahan electron dari tingkat dasar ke tingkat yang lebih tinggi disebut eksitasi. Eksitasi dapat terjadi karena berbagai sebab, misalnya karena pemanasan, pengaruh medan listrik atqau mendapat radiasi. Keadaan tereksitasi merupakan keadaan yang tidak stabil dan hanya bersifat sementara. Electron akan mengalami relaksasi yaitu kembali ketingkat energy yang lebih rendah dengan memancarkan energy sebesar E yaitu radiasi elektromagnetik.
Denagn model seperti itu , Bohr menjelaskan spectrum atom hydrogen yang ditemukan melalui percobaan. Garis merah dalam spectrum atom hydrogen merupakan energy yang menyertai perpindahan electron dari lintasan n=2 ke n= 3 dengan perhitungan sebagai berikut.
E=E2- E3 =-0,545×10-18 j –(-0.242×10-18 j)
=-0,303 ×10-18 j
Energy tersebut berupa radiasi dengan panjang gelombang sesuai dengan persamaan Planck:
E= h× v atau E=h×c atau E= h×cE

Dimana h= tetapan Planck = 6,63 ×10-34 J detik-1dan c = kecepatan cahaya dalam vakum =3×108 meter detik-1. Dengan begitu maka panjang gelombang yang menyertai perpindahan electron dari tingkat energy n=3 ke tingkat energy n=2 dalam atom hydrogen tadi adalah
=(6,63 ×10-34 J detik-1×3×108 meter detik-10,303 ×10-18 j
= 6,56 ×10-7
= 656 nm.
Keterbatasan teori atom Niels Bohr
Meskipun dapat menjelaskan spectrum gas hydrogen dan spectrum dari spesi lain berelektron tunggal , Niels Bohr tidak dapat menjelaskan spectrum dari atom yang lebih kompleks.




Share |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

offsetWidth); }